KURIKULUM PENDIDIKAN
BERKARAKTER
YANG
TERINTEGRASI DENGAN NILAI BUDAYA BANGSA
Oleh : Muhammad
Bahrul Hidayat
NIM :
1113015000026

Dewasa ini kurikulum selalu menjadi menu perbincangan yang sangat
menarik di dunia pendidikan. Kurikulum pendidikan dapat dikatakan sebagai salah satu penunjang dan tolak ukur bagi
kemajuan suatu bangsa melalui lembaga pendidikan,
karena dengan sistem pendidikan yang ideal akan melahirkan sumber daya manusia
yang ideal. Selain itu, kurikulum juga sering dikaitkan dengan permasalahan
yang dihadapi oleh suatu bangsa, karena dengan perbaikan sistem pendidikan
dinilai akan dapat membantu menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh
bangsa. Oleh karenanya, kurikulum pendidikan menjadi hal yang paling krusial
dalam lembaga pendidikan. Adapun kurikulum yang ideal menurut saya yakni kurikulum yang mencakup aspek kepribadian, pengetahuan
tekhnologi, aspek keagamaan dan nasionalisme.
Pendidikan berkarakter sangatlah penting diberikan, agar
terbentuknya karakter-karakter pelajar yang sesuai
dengan keinginan dari sistem pendidikan tersebut. Pendidikan berkarakter yang
terintegrasi dengan nilai budaya bangsa merupakan sebuah sistem pendidikan yang
memadukan antara pendidikan yang membentuk karakter anak dengan penanaman
nilai-nilai budaya bangsa yang dapat dijadikan identitas agar tetap terjaganya
nilai budaya bangsa. Seiring dengan datangnya arus globalisasi yang didukung
dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi, kepribadian anak saat ini
cenderung individualistis, karena anak dinilai lebih cenderung menikmati
dunianya sendiri dengan berbagai sarana dan prasarana tekhnologi yang sangat
mendukung sehingga anak sangat sukar
untuk bersosialisasi di dunia nyata. Oleh karena itu, pendidikan berkarakter ini
penting diberikan dengan tujuan merubah orientasi anak bangsa kearah yang lebih
baik, yakni karakter yang menanamkan nilai budaya bangsa dengan menumbuhkan kembali jiwa sosialnya
agar dapat kembali bersosialisasi dengan baik. Sehingga dalam hal ini, pendidikan berperan membentuk identitas
masyarakat yang sesuai dengan budaya bangsa dan diharapkan bisa menetralisir
pengaruh yang mengarahkan anak bangsa ke dalam sifat individualistis.
Selain dari kepribadian, hal yang perlu ditekankan dalam sebuah
sitem pendidikan adalah tekhnologi. Kemajuan tekhnologi yang sangat pesat,
harus diimbangi oleh manusia-manusia yang memiliki kapasitas yang dapat
menunjang kemajuan tekhnologi tersebut. Dunia pendidikan memiliki peranan yang
sangat penting dalam hal ini, karena poros utama yang dapat menunjang kemajuan
tekhnologi adalah pendidikan. Dengan adanya pendidikan berbasis tekhnologi,
maka akan membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang akan terus
mengembangkan serta menciptakan inovasi-inovasi baru berkenaan dengan
tekhnologi. Sehingga kemajuan tekhnologi bukanlah menjadi suatu hambatan dalam
kemajuan bangsa, akan tetapi merupakan faktor pendukung dari kemajuan bangsa
karena semuanya telah dipersiapkan secara matang dalam proses pendidikan. Selain itu, dengan lahirnya pendidikan
berbasis tekhnologi akan mempermudah proses pembelajaran terhadap peserta
didik, karena saat ini lembaga pendidikanpun dituntut dapat memanfaatkan dan
menerapkan kemajuan tekhnologi dalam tataran lembaga pendidikan.
Setelah pembentukan kepribadian dan pengetahuan tekhnologi, maka
hal selanjutnya yang dianggap penting dalam sistem pendidikan adalah penanaman
nilai keagamaan (religius). Sebenarnya hal ini masih berkaitan dengan masalah
pembentukan karakter/kepribadian, akan tetapi yang diharapkan dalam hal ini
adalah pembentukan karakter yang berdasarkan nilai keagamaan. Artinya, melalui
proses pembelajaran siswa diharapkan dapat memiliki kepribadian serta dapat
menanamkan nilai kagamaan dalam aspek kehidupannya sehingga selain dari
karakter yang menjunjung nilai budaya bangsa, siswa juga diharapkan memiliki
kepribadian yang berdasarkan nilai keagamaan. Oleh karenanya, penanaman nilai
keagamaan dalam proses pendidikan diharapkan dapat menjadi penyeimbang antara pembentukkan kepribadian bangsa dengan kepribadian yang dilahirkan dari nilai
agama.
Dan yang terakhir adalah nasionalisme. Nasionalisme juga memiliki peranan yang tak kalah penting
dengan aspek-aspek
lainnya yang ditanamkan dalam sebuah sistem pendidikan. Karena nasionalisme
merupakan dasar yang harus dimiliki oleh setiap manusia dimana mereka
dilahirkan. Dengan adanya pembekalan rasa cinta terhadap Negara (nasionalime)
dalam proses pendidikan, maka akan
melahirkan manusia yang memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap bangsanya. Dengan
cinta yang ada, maka akan lebih mempermudah membangun
ralasi antara bangsa dengan masyarakat, demi terwujudnya sebuah bangsa yang
harmonis. Selain itu,
dengan adanya rasa cinta terhadap bangsa maka akan melahirkan sebuah eksistensi
suatu bangsa ketika bangsa tersebut memiliki prestasi di kancah internasional.
Dengan demikian, pendidikan berkarakter yang terintegrasi dengan
nilai budaya bangsa bertujuan untuk membentuk sebuah sistem pendidikan yang
dapat melahirkan manusia yang ideal, dalam hal Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi
yang memiliki karakter baik itu karakter kebangsaan maupun karakter yang
terbentuk dari nilai keagamaan. Akan tetapi itu belum cukup tanpa adanya rasa kebanggan terhadap tanah
air, karena dengan adanya rasa cinta terhadap tanah air maka akan menumbuhkan
rasa bangga kita terhadap bangsa. Sehingga
pendidikan dapat dikatakan sebagai ‘jembatan’ untuk mencapai tujuan yang
diinginkan suatu bangsa dengan masyarakat yang berkualitas dan memiliki integritas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar