Pages

Kamis, 24 Desember 2015



KURIKULUM PENDIDIKAN BERKARAKTER
YANG TERINTEGRASI DENGAN NILAI BUDAYA BANGSA
Oleh : Muhammad Bahrul Hidayat
NIM : 1113015000026
 


Dewasa ini kurikulum selalu menjadi menu perbincangan yang sangat menarik di dunia pendidikan. Kurikulum pendidikan dapat dikatakan sebagai  salah satu penunjang dan tolak ukur bagi kemajuan suatu bangsa melalui lembaga pendidikan, karena dengan sistem pendidikan yang ideal akan melahirkan sumber daya manusia yang ideal. Selain itu, kurikulum juga sering dikaitkan dengan permasalahan yang dihadapi oleh suatu bangsa, karena dengan perbaikan sistem pendidikan dinilai akan dapat membantu menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa. Oleh karenanya, kurikulum pendidikan menjadi hal yang paling krusial dalam lembaga pendidikan. Adapun kurikulum yang ideal menurut saya yakni kurikulum yang mencakup aspek kepribadian, pengetahuan tekhnologi, aspek keagamaan dan nasionalisme.
Pendidikan berkarakter sangatlah penting diberikan, agar terbentuknya karakter-karakter pelajar yang sesuai dengan keinginan dari sistem pendidikan tersebut. Pendidikan berkarakter yang terintegrasi dengan nilai budaya bangsa merupakan sebuah sistem pendidikan yang memadukan antara pendidikan yang membentuk karakter anak dengan penanaman nilai-nilai budaya bangsa yang dapat dijadikan identitas agar tetap terjaganya nilai budaya bangsa. Seiring dengan datangnya arus globalisasi yang didukung dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi, kepribadian anak saat ini cenderung individualistis, karena anak dinilai lebih cenderung menikmati dunianya sendiri dengan berbagai sarana dan prasarana tekhnologi yang sangat mendukung  sehingga anak sangat sukar untuk bersosialisasi di dunia nyata. Oleh karena itu, pendidikan berkarakter ini penting diberikan dengan tujuan merubah orientasi anak bangsa kearah yang lebih baik, yakni karakter yang menanamkan nilai budaya bangsa dengan menumbuhkan kembali jiwa sosialnya agar dapat kembali bersosialisasi dengan baik. Sehingga dalam hal ini, pendidikan berperan membentuk identitas masyarakat yang sesuai dengan budaya bangsa dan diharapkan bisa menetralisir pengaruh yang mengarahkan anak bangsa ke dalam sifat individualistis.
Selain dari kepribadian, hal yang perlu ditekankan dalam sebuah sitem pendidikan adalah tekhnologi. Kemajuan tekhnologi yang sangat pesat, harus diimbangi oleh manusia-manusia yang memiliki kapasitas yang dapat menunjang kemajuan tekhnologi tersebut. Dunia pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam hal ini, karena poros utama yang dapat menunjang kemajuan tekhnologi adalah pendidikan. Dengan adanya pendidikan berbasis tekhnologi, maka akan membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang akan terus mengembangkan serta menciptakan inovasi-inovasi baru berkenaan dengan tekhnologi. Sehingga kemajuan tekhnologi bukanlah menjadi suatu hambatan dalam kemajuan bangsa, akan tetapi merupakan faktor pendukung dari kemajuan bangsa karena semuanya telah dipersiapkan secara matang dalam proses pendidikan. Selain itu, dengan lahirnya pendidikan berbasis tekhnologi akan mempermudah proses pembelajaran terhadap peserta didik, karena saat ini lembaga pendidikanpun dituntut dapat memanfaatkan dan menerapkan kemajuan tekhnologi dalam tataran lembaga pendidikan. 
Setelah pembentukan kepribadian dan pengetahuan tekhnologi, maka hal selanjutnya yang dianggap penting dalam sistem pendidikan adalah penanaman nilai keagamaan (religius). Sebenarnya hal ini masih berkaitan dengan masalah pembentukan karakter/kepribadian, akan tetapi yang diharapkan dalam hal ini adalah pembentukan karakter yang berdasarkan nilai keagamaan. Artinya, melalui proses pembelajaran siswa diharapkan dapat memiliki kepribadian serta dapat menanamkan nilai kagamaan dalam aspek kehidupannya sehingga selain dari karakter yang menjunjung nilai budaya bangsa, siswa juga diharapkan memiliki kepribadian yang berdasarkan nilai keagamaan. Oleh karenanya, penanaman nilai keagamaan dalam proses pendidikan diharapkan dapat menjadi penyeimbang antara pembentukkan kepribadian bangsa dengan kepribadian yang dilahirkan dari nilai agama.     
Dan yang terakhir adalah nasionalisme. Nasionalisme juga memiliki peranan yang tak kalah penting dengan aspek-aspek lainnya yang ditanamkan dalam sebuah sistem pendidikan. Karena nasionalisme merupakan dasar yang harus dimiliki oleh setiap manusia dimana mereka dilahirkan. Dengan adanya pembekalan rasa cinta terhadap Negara (nasionalime) dalam proses pendidikan, maka akan melahirkan manusia yang memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap bangsanya. Dengan cinta yang ada, maka akan lebih mempermudah membangun ralasi antara bangsa dengan masyarakat, demi terwujudnya sebuah bangsa yang harmonis. Selain itu, dengan adanya rasa cinta terhadap bangsa maka akan melahirkan sebuah eksistensi suatu bangsa ketika bangsa tersebut memiliki prestasi di kancah internasional.  
Dengan demikian, pendidikan berkarakter yang terintegrasi dengan nilai budaya bangsa bertujuan untuk membentuk sebuah sistem pendidikan yang dapat melahirkan manusia yang ideal, dalam hal Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi yang memiliki karakter baik itu karakter kebangsaan maupun karakter yang terbentuk dari nilai keagamaan. Akan tetapi itu belum cukup tanpa adanya rasa kebanggan terhadap tanah air, karena dengan adanya rasa cinta terhadap tanah air maka akan menumbuhkan rasa bangga kita terhadap bangsa. Sehingga pendidikan dapat dikatakan sebagai ‘jembatan’ untuk mencapai tujuan yang diinginkan suatu bangsa dengan masyarakat yang berkualitas dan memiliki integritas.